Pages

Kamis, 16 Mei 2013

CT Scan : istilah-istilah lain

1. Hounsfield Unit. Pada penggunaan ct scan istilah hounfield unit sangat sering digunakan untuk mengukur berapa densitas dari objek. Hounfield Unit dapat dijabarkan sebagai :air digunakan sebagai nilai referensi untuk pengukuran HU, karena air adalah komponen terbesar dari tubuh. Nilai Hu berkisar dari > -1000 untuk menggambarkan besaran Hu untuk udara dan nilai tertinggi +3000 untuk tulang. Dari gambar di atas dapat dilihat darah dan organ-organ yang mengandung cairan dikisaran antara 0 sampai dengan 70-80 HU, sedangkan untuk paru-paru yang merupakan organ yang berisi udara terbesar ada pada kisaran 600-1000 HU. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa jaringan yang lebih padat dari air akan mempunyai nilai positip sedangkan jaringan dengan kepadatan yang lebih kecil dari air akan mempunyai nilai negatip.

2. Mode Scan2a. Sequence CT. adalah merupakan cara scanning dimana setiap satu kali putaran/scan akan dihasilkan satu gambar, atau dengan urutan, scan-prose-tampilkan-scan-proses -tampilkan dst.Dan hasil gambarnya adalah slice per slice atau potongan per potongan. Sistim sequence ini mempunyai beerapa kelemahan yaitu scan sangat dipengaruhi oleh gerak pernafasan dan tidak dapat merekonstruksi ulang gambar yang dibutuhkan. 2b. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan di atas dapat dilakuakn dengan, melakukan scan dalam secepat mungkin dalam satu tarikan nafas dan ubah hasil scan dari potongan menjadi volume, untuk itu dapat digunakan suatu proses dan system spiral CT. Spiral CT, adalah cara scanning dimana objek akan di-scan secara utuh sebesar daerah yang diinginkan, sehingga yang dihasilkan bukan slice per slice gambar tapi Volume data, dari volume data ini kita dapat memproses potongan gambar sesuai dengan besar/tebalnya slice atau potongan yang kita inginkan. Keuntungan lain, adalah volume data ini dapat di proses berkali-kali menurut kebutuhan diagnosa, dapat dibentuk untuk data 3D, MPR, virtual endoscopy dan lain-lain, selama volume data ini ada tidak dibutuhkan penyinaran ulang untuk menghasilkan gambar atau image yang berbeda, sehingga dapat dicegah pemaparan radiasi yang berlebihan pada pasien. Selain itu keuntungan lain adalah proses scanning jauh lebih cepat dibanding dengan system sequence. Untuk ilustrasi dari volume scan ini dapat dilihat dari gambar di bawah.selama proses Spiral CT, system tabung/detektor akan berputar terus menerus, sehingga otomatis akan ada radiasi terus menerus, akusisi data dan pergerakan meja juga kontinyu selama proses. 

3. PITCH Merupakan perbandingan antara pergerakan meja dalam satu putaran dan lebarnya potongan, atau : Pitch sama dengan satu artinya pergerakan meja akan sama dengan lebar dari potongan yang dikehendaki. Pitch < 1 artinya pergerakan meja lebih kecil dari besar potongan yang dikendaki, sehingga akan ada overlap dari tiap potongan yang di-scan. Pitch > 1 artinya pergerakan meja lebih besar dari besarnya potongan yang diinginkan sehingga akan ada gap dari tiap-tiap potongan.

4. Pengurangan dosisPada penggunaan CT pada umumnya akan ada pemberian dosis radiasi yang tidak perlu pada pasien. Hal ini dikarenakan secara teknis saat memulai expose tidak dapat dilakukan pada titik awal daerah yang akan di-scan, tetapi akan dimulai pada daerah sebelum daerah scanning (ROI), demikian pula saat dihentikan expose akan sedikit lebih dari daerah scan (ROI), (lihat gambar 1), daerah dengan warna merah merupakan daerah "ancang-ancang" sebelum expose dimulai, pada daerah ini pasien akan mendapatkan radiasi yang sebenarnya tidak perlu. Dengan bertambah lebarnya detektor otomatis daerah 'merah' akan bertambah lebar, artinya pasien akan makin banyak mendapatkan radiasi yang tidak perlu. Untuk menghindari radiasi yang tidak perlu ini maka digunakan suatu penutup (shield) (gamabar 2) yang akan menutup colimator pada daerah 'merah' sehingga dapat dihindari pemberian radiasi yang tidak perlu. Selain cara dengan penggunaan 'hardware" di atas, pengurangan dosis juga dapat dilakuan dengan mengukur ketebalan objek, makin tebal objek maka kualitas sinar x yang diberikan akan semakin tinggi dan sebaliknya, hal ini dapat dilakukan dengan pengaturan pemberian arus tabung (mA) yang disesuaikan dengan ketebalan objek (gambar 3).


5. DICOM
Merupakan singkatan dari Digital Imaging and Communications in Medicine, merupakan standar/protokol pengolahan, pengiriman dan menampilkan (viewing)gambar medis. Pertama kali dikembangkan tahun 1985 oleh National Electrical Manufacturers Association (NEMA) bekerjasama dengan American College of Radiology (ACR). Tujuan utamanya adalah agar user/pengguna dapat mengolah,mengirim dan menampilkan gambar dan informasi yang terkait dari peralatan imaging digital dalam format standar dengan menggunakan hubungan point to point.



6. CTDI

sumber:
http://radiodiagnostik2.blogspot.com/2010/03/ct-scan-pengertian-pengertian-lain.html

0 komentar:

Posting Komentar

About Me