Pages

PROYEKSI PESAWAT CT-SCAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PESAWAT CT-SCAN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PROYEKSI PESAWAT SINAR-X

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

HASIL GAMBARAN RADIOGRAFI

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 21 Mei 2013

Proses Terjadinya Sinar-X


1. Sinar X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.
Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu
W. C. Rontgen tahun 1895

rontgen_4601
Sifat-sifat sinar X :

  • Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
  • Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
  • Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
  • Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
  • Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
2. Proses Terjadinya sinar X
1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator,
2. Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,
3. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
4. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar X (1%),
5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,
6. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
TABUNG ROENTGEN
1.pdf
Sinar-X dari proces kejadiannya, dikelompokan menjadi 2 yaitu :
1.pdf
1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi dinamakan “sinar-x brehmsstrahlung” or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron) yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena adanya beda potensial, muatan (electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray Difraction)
2. Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat mengenai electron dari atom target 1.pdf(anoda) sehingga menyebabkan electron tereksitasi dari atom, kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi, dengan memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding dengan level energy electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-RAy Diffraction) dalam menentukan struktur material


sumber:
http://ajunkdoank.wordpress.com/2008/12/29/proses-terjadinya-sinar-x/

Pentingnya kesehatan tubuh

  • 1. PENTINGNYA KESEHATAN TUBUH, GIZI DAN NUTRISI BAGI ANAK- ANAK DAN DIRI KITA SEMUAAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.Salam sejahtera untuk kita semua.Yth. Ibu dosen pembimbing.Yth. Rekan mahasiswa. Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita KehadiratTuhan Yang Maha Esa, yang mana pada hari ini kita masih diberi nikmat yang tak terhingga jumlahnya.Rekan-rekan mahasiswa.Mengingat Negara kita merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak, diharapkankepada seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan hidupnya. Dengan menjaga kesehatan hidup, akandapat memperbaiki kualitas hidup seseorang atau mesyarakat tersebut dengan sendirinya. Misalnya,apakah mungkin kita dapat bekerja atau beraktivitas dengan keadaan fisik maupun jiwa yang kurang(tidak) sehat?Itu semua tidak akan terjadi, apabila terjadi pun hasilnya tidak akan maksimal atau tidak sebaik jika kitadalam kondisi sehat.Cara-cara yang dapat dilakukan untuk dapat menjaga ataupun menghindari penyakit (permasalahan) yangterjadi didalam diri agar badan selalu sehat, diantaranya: 1. Makanan Bergizi Makanlah makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi tubuh tanpa mengurangi atau menambahkan kandungan yang terdapat didalamnya. Percayalah, dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan nutrisi dapat menambah umur hidup kita. Mengapa saya katakana demikian? Karena makanan pada saat ini banyak makanan yang mengandung zat-zat kimia (tidak semua). Zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan dapat menimbulkan penyakit yang sangat membahayakan bagi tubuh. Misalnya saja penggunaan zat pewarna pada makanan dan minuman, selain itu penggunaan vetsin yang berlebihan dapat juga menyebabkan penyakit. Seperti usus buntu, kanker, jantung, rematik dan penyakit lainnya. Selain menghindari makanan yang mengaundung zat kimia. Satu hal lagi yang perlu di jauhkan bahkan dihilangkan yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berbau Junk Food (siap saji) atau Fast Food (cepat saji). Maka, sebaiknya kita makan makanan yang dapat membuat tubuh kita sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan atau makanan 4 sehat 5 sempurna.
  • 2. 1. Gaya Hidup Selain gaya makanan yang kurang (tidak) baik, terdapat satu hal lagi gaya hidup yang kurang bahkan tidak baik, yaitu kebiasaan Clubbing. Anak muda (atau orang dewasa) saat ini sangat senang sekali mengunjungi tempat-tempat Clubbing atau tempat hiburan malam. Memang tujuan mereka mengunjungi tempat tersebut adalah untuk melepaskan kepeningan atau kelelahan yang terjadi setelah beraktivitas. Akan tetapi tujuan tersebut sering disalahgunakan. Mengapa Clubbing dikatakan dapat merusak kesehatan tubuh? Yang disalahkan dari Clubbing adalah kegiatannya, yang kadang (lebih banyak) digunakan untuk kegiatan atau melakukan yang kurang (tidak) positif dan (lebih menjurus kearah negati). Seperti, minum minuman yang beralkohol, merokok, dan tak jarang sebagai tempat transaksinya obat-obatan terlarang maupun transaksi seksual. Memang tidak semua orang yang datang ke Club untuk melakukan hal yang negatif. 3. Olah Raga Dengan olah raga yang teratur dapat membuat badan kita sehat dan terjauh dari segala macam penyakit yang dapat saja menyerang tubuh kita. Dan dapat mengatur sistem metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Berolah raga yag baik tidak perlu mengeluarkan biaya yang sangat mahal atau harus mengunjungi tempat-tempat (sarana-sarana) olah raga yang banyak menyediakan fasilitas lengkap. Contohnya, hanya dengan olah raga lari yang rutin, itu akan dapat menjaga atau menjadikan tubuh sehat dan segar. 4. Lingkungan Bersih Apa gunanya makanan yang kita makan bergizi, gaya hidup yang sehat dan sering berolah raga jika lingkungan sekitar dan kebersihan rumah tidak terjaga? Berguna, tapi kemungkinan sangat kecil sekali (bahkan tidak). Jika lingkungan atau rumah kita jauh dari kata bersih, misalnya parit yang kotor dan tersumbat, sampah-sampah yang berserakan dan barang- barang (bekas) yang dibiarkan tergeletak. Itu akan dengan mudah mengundang bakteri-bakteri penyakit dan nyamuk-nyamuk untuk bersarang, dan timbullah berbagai macam penyakit seperti Malaria, TBC dan penyakit lainnya. Seorang dosen Metode Penelitian Sosial di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi WJB mengatakan“Kecerdasan seorang anak tergantung dari supply makanan yang ia terima”. Pernyataan tersebut memangbenar adanya, karena supply makanan yang diterima akan memengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak.Dengan pemberian gizi dan nutrisi yang baik dan lengkap maka otak anak tersebut akan (lebih) menjadibaik dan lebih kreatif. Memang, dalam pemberian gizi dan nutrisi yang baik dan lengkap kepada anakmemiliki masalah yang tidak bisa dihindari, yaitu masalah perekonomian. Dapat kita ketahui Negara kita 80%-nya adalah penduduk yang perekonomiannya kelasmenengah kebawah (dapat dikatakan mayoritas berpenduduk miskin). Maka bagaimana mungkin(kemungkinan besar) kebutuhan gizi dan nutrisi yang diberikan kepada seorang anak dapat terpenuhidengan baik dan lengkap. Mengapa demikian? Karena, untuk memenuhi kebutuhan tersebut setidak-tidaknya harus memiliki perekonomian yang baik (memerlukan biaya yang cukup besar). Contohnya saja,untuk memberikan susu lanjutan (susu kaleng) kepada seorang anak kita harus membelinya, tidakmungkin dengan cuma-cuma kita mendapatkannya. Terkecuali kita mendapatkan subsidi dari pemerintahuntuk kebutuhan anak (bayi atau balita) yang rutin dan memiliki sapi untuk diperah susunya (dan itu jugamemerlukan biaya, yaitu untuk membeli sapi dan memberinya makan). Maka di akhir pidato saya kali ini, marilah kita jaga kesehatan tubuh dengan pola makan yangsehat, gaya hidup yang sehat, olahraga yang teratur, dan menjaga kebersihan lingkungan kita. Jagalahkesehatan anda karena secara tidak langsung anda telah menjaga kualitas hidup anda.
  • 3. Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini.Mohon maaf atas segala kekurangan.Saya akhiri dengan ucapanWabillahi Taufik Wal HidayahWassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
sumber:
 http://www.slideshare.net/tedyhssb/pentingnya-kesehatan-tubuh

Magnetic Resonance Imaging


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien
MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan , ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara , organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung. Dan oleh sebab itu disini kami membuat makalah yang berjudul “ MAKALAH KDM II TENTANG PEMEMERIKSAAN DIAGNOSTIK MRI” agar kami bisa mengetahui lebih jelas lagi tentang cara kerja MRI.
1.2 Rumusan masalah
Dalam pembuatan makalah ini masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari MRI ?
2. Bagaimana cara kerja MRI ?
3. Bagaimana kelebihan MRI ?
4. Apa Macam-macam MRI ?
5. Bagaimana Perkembangan MRI?
6. Bagaimana prisip dasar dari MRI?
7. Apa sajakah Instrumen dariMRI?
8. Bagaimanakah aplikasi klinik pemeriksaan MRI?
9. Bagaimanakah Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan dari MRI?
10. Bagaimana artefak dari MRI dan cara mengatasinya?
11. Tindakan apakah yang perlu dilakukan bila terjadi kecelakaan saat pemeriksaan diagnostik MRI?
1.3 Tujuan makalah
1.3.1 Tujuan umum
Bertolak pada rumusan masalah di atas maka tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik MRI.
1.3.2 Tujuan khusus
Bertolak pada rumusan masalah di atas maka tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui:
1. Pengertian dari MRI.
2. Cara kerja MRI.
3. Kelebihan MRI.
4. Macam – macam MRI.
5. Perkembangan MRI.
6. Prinsip dasar dari MRI
7. Instrumen MRI
8. Aplikasi klinik pemeriksaan MRI
9. Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan
10. Artefak dari MRI dan cara mengatasinya.
11. Tindakan yang perlu dilakukan saat ada kecelakaan pada pemeriksaan diagnostik MRI.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian dari MRI.
Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik muthakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan meng-gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Merupakan metode rutin yang dipakai dalam diagnosis medis karena hasilnya yang sangat akurat.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik MRI dan tindakan penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.
Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki-nya, terutama kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuiai untuk diagnostik jaringan lunak. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan para-meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
1.2. Cara kerja MRI.
Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik,
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya,
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya,
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
1.3. Kelebihan MRI.
Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang sertamuskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
1.4. Macam – macam MRI.
Macam – macam MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :
a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang luas
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
Macam – macam MRI bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T
Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena alat tersebut dapat digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik yang memungkinkan 1 gambar irisan penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya variasi gambar membuat suatu lesi menjadi menjadi lebih spesifik.
1.5. Perkembangan MRI.
Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell mengemukakan teori, bahwa inti atom bersifat sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat spinning dan precessing. Dari hasil penemuan kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Spectrometer, yang penggunaannya terbatas pada kimia saja.
Setelah lebih dari sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR Spectometer, maka pada tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan pasien. Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya karena kekaburan istilah yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka atas saran dari AMERICAN COLLEGE of RADIO-LOGI (1984), NMR dirubah menjadi Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.
1.6. Prinsip dasar dari MRI
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet . Demikian juga arah spinning dan precessing akan sejajar dengan arah medan mag-net. Saat diberikan frequensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frequensi yang diberikan. Sewaktu radio frequensi dihentikan maka atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diper-kuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
1.7. Istrumen MRI
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:
a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.
Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet, magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut
b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu :
1.Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal.
2. Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal.
3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial .
Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik.
c. Sistem frequensi radio berfungsi mem-bangkitkan dan memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal
d. Sistem komputer berfung-si untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengon-trol semua komponen alat MRI dan menyim-pan memori beberapa citra
e. Sistem penceta-kan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent atau untuk menyimpan citra.
2.8. Aplikasi Klinik Pemeriksaan M R I
Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk, perluasan dan lain lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh akial, sagittal, koronal atau oblik tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya. Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya :
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada : kelenjar pituitary, lobang telinga dalam , rongga mata , sinus
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli
6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.
2.9. Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan
Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero-magnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk keselamatan, pasien diharuskan mema-kai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda-benda feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya.
Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.
Transfer pasien menuju ruangan MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan (non ambulatory) lebih kompleks dibandingkan peme-riksaan imaging lainnya. Hal ini karena medan magnet pesawat MRI selalu dalam keadaan “on” sehingga setiap saat dapat terjadi resiko kece-lakaan, dimana benda-benda feromagnetik dapat tertarik dan kemungkinan mengenai pasien atau personil lainnya. Salah satu upaya untuk meng-atasi hal tersebut, meja pemeriksaan MRI dibuat mobile, dengan tujuan : pasien dapat dipindahkan ke meja MRI di luar ruang pemeriksaan dan da-pat segera dibawa ke luar ruangan MRI bila terjadi hal-hal emergensi. Selain itu meja ca-dangan pemeriksaan perlu disediakan, agar dapat mempercepat penanganan pasien berikutnya se-belum pemeriksaan pasien sebelumnya selesai. Upaya untuk kenyamanan pasien diberikan, anta-ra lain dengan penggunaan Earplugs bagi pasien untuk mengurangi kebisingan, penggunaan penyangga lutut / tungkai , pemberian selimut bagi pasien, pemberian tutup kepala .
Untuk persiapan pelaksanaan pemeriksaan perlu dilakukan beberapa hal berikut. 5 Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien se-perti nama, usia dan lain-lain, mengatur posisi tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa. Memilih jenis koil yang akan diguna-kan untuk pemeriksaan, misalnya untuk pemerik-saan kepala digunakan Head coil, untuk peme-riksaan tangan, kaki dan tulang belakang digu-nakan Surface coil. Memilih parameter yang te-pat, misalnya untuk citra anatomi dipilih para-meter yang Repetition Time dan Echo Time pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna hitam. Untuk citra pathologis dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time panjang, sehingga misalnya untuk gambaran cairan serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna putih. Untuk kontras citra antara, dipilih parameter yang time repetition panjang dan time echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna abu-abu. 5
Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet (land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung.
Untuk menentukan bagian tubuh dibuat Scan Scout (panduan pengamatan), dengan parameter, ketebalan irisan dan jarak antar irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran 3 dimensi dari sejumlah sinar yang telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada TV monitor, maka dibuat pengamatan- peng-amatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan.
Pemeriksaan MRI yang menggunakan kon-tras media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja . Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan.
Contoh hasil pemeriksaan MRI
2.10. Artefak dari MRI dan cara mengatasinya.
Artefak adalah kesalahan yang terjadi pada gambar yang menurut jenisnya dapat terdiri dari : kesalahan geometrik, kesalahan algoritma, kesalahan pengukuran attenuasi.
Sedangkan menurut penyebabnya terdiri dari :
a. Artefak yang disebabkan oleh pergerakan physiologi, karena gerakan jantung gerakan per-nafasan, gerakan darah dan cairan cerebrospinal, gerakan yang terjadi secara tidak periodik seperti gerakan menelan, berkedip dan lain-lain.
b. Artefak yang terjadi karena perubahan kimia danpengaruh magnet.
c. Artefak yang terjadi karena letak gambaran tidak pada tempat yang seharusnya.
d. Artefact yang terjadi akibat dari data pada gambaran yang tidak lengkap.
f. Artefak sistem penampilan yang terjadi misalnya karena perubahan bentuk gambaran akibat faktor kesala-han geometri, kebocoran dari tabir radio-frequens.
Akibat adanya artefak – artefak tersebut pada gambaran akan tampak : gambaran kabur, terjadi kesalahan geometri, tidak ada gambaran, gambaran tidak bersih, terdapat garis–garis dibawah gambaran, gambaran bergaris garis miring, gambaran tidak beraturan.
Upaya untuk mengatasi artefak pada gambaran MRIdapat dilakukan dengan cara waktu pemotretan dibuat secepat mungkin memeriksa keutuhan tabir pelindung radio fre-quensi, menanggalkan benda-benda yang bersifat ferromagnetic bila memungkinkan, perlu kerja sama yang baik dengan pasien.
2.11. Tindakan yang perlu di lakukan bila terjadi kecelakaan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kecelakaan selama pemeriksaan MRI. Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat MRI dengan menarik meja pemeriksaan dan segera berikan perto-longan dan apabila tindakan selanjutnya memer-lukan alat medis yang bersifat ferromagnetik harus dilakukan di luar ruang pemeriksaan .
Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi alarm dari sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu ruang pemeriksaan agar terjadi pertukaran udara, karena pada saat itu ruang pemeriksaan kekurangan oksigen.
Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat medan magnet yang kuat pada gentry (bagian dari pesawat MRI) secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka pintu ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien segera di bawa keluar ruangan pemeriksaan. Hal perlu dilakukan karena Quenching menyebabkan terjadinya penguapan helium, sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium. Selama pemeriksaan MRI untuk anak kecil atau bayi, sebaiknya ada keluarganya yang menunggu di dalam ruang pemeriksaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-gian dalam tubuh sangat efektif karena memi-liki kemampuan membuat citra potongan koro-nal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. Pesawat MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan pesawat sinar X. Gambaran yang dihasilkan oleh pesawat MRI tergantung pada ketepatan pemilihan parameternya. Dalam pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pa-sien, petugas serta lingkungannya. Mengingat biaya pemeriksaan MRI bagi seorang pasien cukup mahal dan efek sampingnya, ( terutama efek latennya) yang belum diketahui maka perlu pertimbangan yang matang sebelum pasien dikirim untuk pemerikaan MRI.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bias bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang MRI dan cara pengoprasiannya lebih jelas lagi. Dan tentunya makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rsmitraplumbon. 2010. MRI.( file:///E:/D/berita-24-mri.html)
Admin. 2009.Magnetic Resonance Imaging (MRI).( file:///E:/D/index.php.htm)

sumber:  http://pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/makalah-mri/

Alat Ukur Radiasi

Berdasarkan kegunaannya, alat ukur radiasi dapat dibedakan menjadi
  •  alat ukur proteksi radiasi
  •  sistem pencacah dan spektroskopi

Alat ukur proteksi radiasi digunakan untuk kegiatan keselamatan kerja dengan radiasi, nilai yang ditampilkan dalam satuan dosis radiasi seperti Rontgent, rem, atau Sievert. Sedangkan sistem pencacah dan spektroskopi digunakan untuk melakukan pengukuran intensitas radiasi dan energi radiasi secara akurat. Sistem pencacah lebih banyak digunakan di fasilitas laboratorium.
     Alat ukur proteksi radiasi dibedakan menjadi tiga yaitu :
     
     Dosimeter perorangan
digunakan untuk “mencatat” dosis radiasi yang telah mengenainya secara akumulasi dalam selang waktu tertentu, misalnya selama satu bulan. Contoh dosimeter perorangan adalah film badge, TLD dan dosimeter saku. Setiap pekerja radiasi diwajibkan menggunakan dosimeter perorangan.

a.     Film Badge
Film badge terdiri atas dua bagian yaitu detektor film dan holder. Detektor film dapat “menyimpan” dosis radiasi yang telah mengenainya secara akumulasi selama film belum diproses. tingkat kehitaman film pada hasil baca Film badge menandakan banyak dosis radiasi yang telah diterima.

Holder film selain berfungsi sebagai tempat film ketika digunakan juga berfungsi sebagai penyaring (filter) energi radiasi. Dengan adanya beberapa jenis filter pada holder, maka dosimeter film badge ini dapat membedakan jenis dan energi radiasi yang telah mengenainya.

Energi radiasi pengion yang mengenai film akan menyebabkan beberapa butiran AgBr terionisasi(AgBr). Semakin besar dosis radiasi yang diserap semakin banyak butiran AgBr yeng terionisasi. Dalam proses penucian dengan larutan pengembang (developer),butiran-butiran Ag+ yang terionisasi akan berubah menjadi logam perak yang berwarna hitam. Proses pencucian kedua dengan larutan fixer akan melarutkan molekul-molekul AgBr sisa,Sedangkan yang telah menjadi logam perak akan terikat kuat seabagai bayangan hitam laten. Terlihat bahwa tingkat kehitaman bayangan akan sesuai dengan banyak dosis yang telah mengenainya.
Dosimetri film badge ini terdiri dari film, seperti film yang digunakan untuk rongten gigi, dan tempat film (holder). Holder film dosimetri ini mempunyai fungsi penting yaitu sebagai penyaring atau filter. Terdapat beberapa jenis filter separti plastik setebal 0,5 mm dan 3mm, aluminium 0,6mm, tembaga 0,3 mm, campuran Sn 0,8 mm dan Pb 0,4 mm serta campuran Cd 0,8 mm dan Pb 0,4 mm. Masing-masing jenis filter tersebut berfungsi untuk menyaring jenis radiasi atau energi radiasi yang berbeda. Dosimetri film badge ini mempunyai sifat akumilasi yang cukup baik. Film-film yang ada dipasaran dapat digunakan sampai 3 bulan. Keuntungan film lain dengan adanya filter-
filter, film badge ini dapat membedakan jenis radiasi yang mengenai dan mempunyai rentang energi pengukuran yang lebih besar daripada disimetri saku. Keuntungan lain, film hasil setelah diproses dapat digunakan untuk perhitungan yang lebih teliti serta dapat didokumentasikan. Kelemahannya,untuk mengetahui dosis yang telah mengenai harus diproses secara khusus.

film badge harus dipakai dengan benar sehingga dapat menerima dosis secara akurat dan dapat merepresentasikan hasil yang diterima dari film badge tersebut. Seluruh bagian dari film badge harus dikenakan pada tubuh antara leher dan pinggang, biasanya sering diletak pada ikat pinggang atau saku baju.
 



Cara pembacaannya :
Film badge tidak dapat dibaca secara langsung, melainkan menggunakan alat “densitometer.
Film Badge menggunakan satuan millirem. Jika radiasi gamma kurang dari 20 millirem tidak dapat diukur secara akurat. Akan tetapi cukup akurat untuk eksposur lebih besar dari 100 millirem.

b.    TLD (Termoluminisensi Dosimeter)
Dosimeter ini sangat menyerupai dosimeter film badge, hanya detektor yang digunakan ini adalah kristal anorganik thermoluminisensi, misalnya bahan LiF. Proses yang terjadi pada bahan ini bila dikenai radiasi adalah proses termoluminisensi. Senyawa lain yang sering digunakan untuk TLD adalah CaSO4.
Dosimeter ini digunakan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, baru kemudian diproses untuk mengetahui jumlah dosis radiasi yang telah diterimanya. Pemrosesan dilakukan dengan memanaskan kristal TLD sampai temperatur tertentu, kemudian mendeteksi percikan-percikan cahaya yang dipancarkannya.
 Cara baca :
Alat yang digunakan untuk memproses dosimeter ini adalah TLD reader.

    Surveimeter
digunakan untuk mengukur laju dosis (intensitas) radiasi secara langsung. Surveimeter mutlak diperlukan dalam setiap pekerjaan yang menggunakan zat radioaktif atau sumber radiasi pengion lainnya agar setiap pekerja mengetahui atau dapat memperkirakan dosis radiasi yang akan diterimanya setelah melaksanakan kegiatan tersebut. Surveimeter harus bersifat portabel, mudah dibawa dalam kegiatan survei radiasi di segala medan.




 

Monitor Kontaminasi
digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi zat radioaktif, baik di udara, di tempat kerja, maupun yang melekat di tangan, kaki atau badan pekerja. Peralatan ini mutlak diperlukan bagi fasilitas yang menggunakan zat radioaktif terbuka, misalnya untuk keperluan teknik perunut menggunakan zat radioaktif
 

Senin, 20 Mei 2013

MRI


  • Sejarah Perkembangan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Felix Bloch, bekerja di Stanford University, dan Edward Purcell, dari Harvard University, menemukan bahwa ketika inti tertentu ditempatkan dalam medan magnet, mereka menyerap energi dalam rentang frekuensi radio dari spektrum elektromagnetik, dan energi yang dipancarkan ini ketika inti atom ditransfer ke kondisi awal atom tersebut.
Kekuatan dari medan magnet dan frekuensi radio cocok satu sama lain seperti yang sebelumnya ditunjukkan oleh Sir Joseph Larmor dan dikenal sebagai hubungan Larmor (yaitu, frekuensi sudut presesi dari spin nuklir yang sebanding dengan kekuatan dari medan magnet). Fenomena ini disebut NMR sebagai berikut:
"Nuklir" karena hanya inti atom tertentu bereaksi dengan cara itu;
"Magnetic" sebagai medan magnet yang diperlukan;
"Resonansi" karena ketergantungan frekuensi langsung dari medan magnet dan frekuensi radio.

            Dengan penemuan NMR ini spektroskopi lahir dan segera menjadi suatu metode analisis yang penting dalam studi komposisi senyawa kimia. Untuk hal tersebut Bloch dan Purcell dianugerahi Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1952.
Dr. Isidor Rabi, seorang fisikawan Amerika Serikat yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1944 untuk penemuan metode sinar atom dan molekul resonansi magnetik, mengamati spektrum atom dan menemukan percobaan NMR pada tahun 1930-an namun menganggap percobaan itu sebagai sebuah artefak peralatan dan diabaikan kepetingannya.

            Selama 50 dan 60 NMR spektroskopi menjadi teknik yang banyak digunakan untuk analisis non-destruktif dari sampel kecil. Banyak aplikasi yang berada pada tingkat mikroskopis menggunakan magnet lapangan tinggi.

             Pada akhir 60-an dan awal 70-an Raymond Damadian, seorang dokter medis Amerika di State University of New York di Brooklyn menunjukkan bahwa jaringan NMR parameter (disebut T1 waktu relaksasi) dari sampel tumor, diukur in vitro, secara signifikan lebih tinggi daripada jaringan normal .
Meskipun tidak ada konfirmasi oleh peneliti lain, Damadian bermaksud untuk menggunakan parameter NMR lainnya dalam jaringan bukan untuk pencitraan tapi untuk karakterisasi jaringan (yaitu, memisahkan jinak dari jaringan ganas).
Hal Ini masih belum tercapai terutama karena heterogenitas jaringan. Meskipun kritik telah ditujukan pada kecerdasan ilmiah Damadian, seharusnya hal ini tidak menutupi fakta bahwa deskripsi tentang perubahan waktu relaksasi dalam jaringan kanker adalah salah satu impetuses utama untuk pengenalan NMR menjadi obat.

             Pada 16 Maret 1973 sebuah makalah singkat tentang NMR yang diterbitkan di Nature berjudul "Gambar formasi oleh interaksi lokal induksi, contoh menggunakan resonansi magnetik". Penulis makalah tersebut adalah Paul Lauterbur, seorang Profesor Kimia di Universitas Negara Bagian New York di Stony Brook.
Percobaan pencitraan berpindah dari dimensi tunggal spektroskopi NMR ke dimensi kedua orientasi spasial yang merupakan landasan MRI.
MR
I juga berutang budi pada computed tomography (CT) seperti yang dikembangkan sebelum ada teknik MRI. Dampak yang dimiliki CT dalam komunitas medis tidak boleh diabaikan karena mendorong minat baik dari dokter dan produsen untuk dampak potensial akan teknik baru berupa MRI. Hal ini sudah menunjukkan keuntungan dari bagian tomografi melalui kepala atau tubuh pasien yang memungkinkan diagnosis proses penyakit dengan cara non-invasif.

               Pada 70-an dan awal 80-an sejumlah kelompok, termasuk produsen, di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan hasil yang menjanjikan dari MRI in vivo. Hal ini merupakan tantangan bagi para produsen teknologi untuk menghasilkan magnet bore yang beragam yang cukup untuk pencitraan tubuh manusia. Di Inggris salah satu kelompok produsen tersebut adalah termasuk kelompok dari Hammersmith (Profesor Steiner R & Dr (sekarang Profesor) G Bydder) berkolaborasi dengan Picker Ltd (anak perusahaan GEC) di Wembley (Dr Ian Young), dua kelompok independen di Nottingham (Profesor P Mansfield dan Dr W Moore), dan di Aberdeen (Profesor J & Mallard Dr J Hutchinson). Komersial pertama MR scanner di Eropa (dari Picker Ltd) dipasang pada tahun 1983 di Departemen Radiologi Diagnostik di Universitas Manchester Medical School (Profesor I Isherwood & B Profesor Pullen).
sumber : http://www.isbe.man.ac.uk)
  • Perkembangan Alat Medis: Magnetic Resonance Imaging (MRI)
     
          Di tahun 2012 ini sudah banyak teknologi yang berkembang di bidang medis atau kesehatan. Perkembangan-perkembangan peralatan ini disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang medis adalah dua dari sekian banyak hal yang membantu para dokter dan ahli kesehatan masa kini untuk mendiagnosa para pasien dengan lebih akurat dan teliti. Salah satu peralatan bantu untuk mendiagnosa suatu kondisi yang terjadi di dalam tubuh adalah Magnetic Resonance Imaging, alat ini digunakan untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan penggunaan X-ray dan CT Scan untuk mendiagnosa kondisi tertentu yang tertentu didalam tubuh pasien. Tidak seperti X-ray atau CT Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) tidak menggunakan radiasi ion.
                Magnetic Resonance Imaging ini sendiri adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Untuk mengetahui lebih lanjut, Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Komponen-komponen Magnetic Resonance Imaging (MRI)
            MRI berbentuk berupa suatu tabung silinder yang ditengahnya terdapat ruang kosong dimana nantinya sang pasien akan dimasukkan untuk di ambil gambaran jaringan-jaringan yang diperlukan oleh dokter. Lebih lengkapnya, komponen-komponen MRI adalah sebagai berikut:
  1.                 Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet. Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui mengenai sistem magnet yang digunakan dalam MRI : tipe magnet, efek medan magnet, magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut
  2. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu :
    1. a)      Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal
      b)      Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal
      c)       Gradien koil Z, untuk membuat citra potongan aksial
Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik;
  1. Sistem frequensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal  
  2. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan pulse sequence, mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra  
  3. Sistem pencetakan citra, berfungsi untuk mencetak gambar pada film rongent atau untuk menyimpan citra   

Keunggulan MRI Dibandingkan dengan Alat Pencitraan Lainnya
            Keunggulan pengunaan MRI dibandingan alat pencitraan endoskopi lainnya ada banyak, salah satunya adalah kemampuan menampilkan detail anatomi secara jelas dalam berbagai potongan (multiplanar) tanpa mengubah posisi pasien. Selain itu hasil pencitraan yang dihasilkan oleh MRI lebih jelas serta dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa perlu merubah posisi pasien, tidak menggunakan kontras untuk sebagian besar pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI dilengkapi dengan kemampuan untuk menilai fungsi organ tertentu secara dinamik (Functional MRI), untuk menilai distribusi darah, baik di otak maupun di jantung (Perfusion Imaging) serta melihat metabolisme yang ada didalam sebuah tumor (Spectroscopy Imaging). Sedangkan kelebihan-kelebihan MRI dibandingkan alat pencitraan CT Scan adalah sebagai berikut:
  1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
  2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
  3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
  4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
  5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
Pemeriksaan dalam dengan menggunakan MRI dapat diklasifikasikan aman sebab pada penggunaan MRI ini sang pasien tidak terkena radiasi yang mungkin dapat membahayakan tubuh dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, prosedur MRI ini tidak menimbulkan sakit, kerusakan jaringan dan komplikasi-komplikasi lainnya. Namun, karena berada di medan magnet yang besar, pada saat pemeriksaan berlangsung medan magnet tersebut akan dapat menyebabkan tertariknya benda-benda yang bersifat logam, dan menyebabkan berpindahnya benda-benda bersifat logam tersebut. Dapat dibayangkan jika letak benda bersifat logam tersebut berada di dalam tubuh maka perubahan posisi dari benda bersifat logam tersebut akan dapat melukai pasien. Oleh karena itu hal yang penting untuk diinformasikan kepada pasien adalah untuk melepas benda-benda yang bersifat logam sebelum pasien menjalani pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI tentu saja mengharuskan operator atau staf radiologi untuk mengetahui keberadaan benda-benda logam di dalam tubuh dengan menanyakan riwayat operasi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya. Benda-benda logam yang ditanamkan di dalam tubuh (implant) antara lain dapat berupa clip pada operasi aneurisma, pacemaker pada jantung, alat bantu dengar (hearing-aid), gigi palsu, dan berbagai alat penunjang kondisi medis lainnya. Pada pasien dengan keadaan-keadaan tersebut prosedur MRI dapat dibatalkan karena resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat melukai pasien itu sendiri.
Cara Kerja Magnetic Resonance Imaging (MRI)
                Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (H2O) yang mengandung 2 atom hydrogen yang memiliki no atom ganjil (1) yang pada intinya terdapat satu proton. Inti hydrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan tubuh manusia yaitu 1019 inti/ mm3 , memiliki konsentrasi tertinggi dalam jaringan 100 mmol/ Kg dan memiliki gaya magnetic terkuat dari elemen lain.

            Dalam aspek klinisnya, perbedaan jaringan normal dan bukan normal didasarkan pada deteksi dari kerelatifan kandungan air (proton hydrogen) dari jaringan tersebut. Sehingga melalui MRI dapat diketahui apakah di dalam tubuh pasien terdapat kanker yang merupakan jaringan tidak normal dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kondisi yang ada maka, prinsip dasar dari cara kerja suatu MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (yang merupakan kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia) berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen tadi dapat berpindah dari tingkat energi rendah kepada tingkat energi tinggi jika mendapatkan energi yang tepat yang disebut sebagai energi Larmor.
Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi pelepasan energi yang kemudian ini menjadi unsur dalam pembentukan citra atau dikenal dengan istilah Free Induction Decay (FID). Secara sederhana prinsip tadi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
                            

Tingkatan Energi Sebuah Inti Atom dengan Nomer Spin
Quantum 3
Kemudian perilaku atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah medan magnet yang cukup besar adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam medan magnet tadi diberikan lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya dapat diubah-ubah sehingga dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID yang akan dirubah kedalam bentuk pencitraan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Presisi inti atom Hidrogen ketika diberikan pulse berupa medan
magnet dengan frekuensi berubah-ubah

Secara ringkas, proses terbentuknya citra MRI dapat digambarkan sebagai berikut: Bila tubuh pasien diposisikan dalam medan magnet yang kuat, inti-inti hidrogen tubuh akan searah dan berotasi mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila signal frekuensi radio dipancarkan melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan menyerap energi dari frekuensi radio tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata lain mengadakan resonansi. Bila signal frekuensi radio dihentikan pancarannya, inti-inti tersebut akan kembali pada posisi semula, melepaskan energi yang telah diserap dan menimbulkan signal yang ditangkap oleh antena dan kemudian diproses computer dalam bentuk radiograf.
   

Diagram Blok Proses MRI
sumber :http://medical-instruments11.blogspot.com

Kamis, 16 Mei 2013

Pentingnya Kesehatan Tulang


Ketika kita membahas latihan kebanyakan orang langsung berpikir tentang kehilangan lemak dan toning atau mendapatkan otot. Memang benar bahwa dengan olahraga teratur Anda akan kehilangan inci dan kekuatan keuntungan dalam otot tetapi pentingnya latihan secara teratur benar-benar menawarkan banyak lebih penting kesehatan manfaat kemudian mampu masuk ke skinny jeans Anda atau mampu untuk flex sebuah bisep mencari mengesankan.
Manfaat lain yang sangat penting dari latihan yang sering lebih tampak sampai masalah mulai terjadi adalah tulang kesehatan. Kebanyakan orang tidak memberikan banyak pemikiran tulang mereka sampai mereka atau orang yang dicintai adalah wajah dengan realitas tulang gagal yang dapat merugikan karena pada akhirnya akan menyebabkan imobilitas.
Semua dari kita mencapai massa tulang maksimum kita di usia dua puluhan dan jika pencegahan tidak fokus itu adalah menuruni bukit dari saat itu. Hal penting untuk diingat adalah tidak pernah terlambat untuk memulai.
Meskipun telah ada fokus pada kesehatan tulang perempuan dalam beberapa tahun terakhir dengan pembahasan pria Osteoporosis tidak kebal terhadap merugikan mempengaruhi kehilangan tulang. Perempuan rentan terhadap keropos tulang atau osteoporosis meningkat selama dan setelah menopause yang disebabkan oleh hilangnya estrogen, pada saat yang sama pria usia mereka juga akan mengalami pengeroposan tulang meningkat terkait dengan hilangnya testosteron. Meskipun wanita pada umumnya lebih rentan terhadap gangguan tulang seperti osteoporosis adalah laki-laki bukan berarti off hook.
Dengan itu dikatakan badan paling tulang benar-benar terjadi dari atrofi tidak digunakan. Jaringan tulang adalah sama dengan jaringan lain dalam tubuh, jika Anda tidak menggunakannya Anda akan kehilangan itu. Tubuh anda tidak membuang energi mempertahankan sesuatu yang dianggap penting atau diperlukan seperti otot atau tulang yang tidak bekerja. Hal ini juga penting untuk mengenali bahwa hilangnya otot secara langsung mempengaruhi kesehatan tulang Anda.
Mempertahankan otot massa sangat penting untuk menjaga tulang kita sehat karena ini menempatkan stres otot yang baik pada tulang kita yang pada gilirannya menyebabkan mereka untuk memperkuat atau dengan kata lain sinyal tubuh bahwa tulang kami adalah penting dan perlu dipertahankan. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah untuk menggabungkan pelatihan ketahanan ke dalam hidup Anda dua atau tiga kali seminggu.
Latihan beban tidak jatuh ke dalam kategori perlawanan pelatihan namun jika mengangkat beban tidak menarik bagi Anda ada pilihan yang berbeda yang dapat dilakukan di dalam atau di luar rumah Anda. Perlawanan pelatihan mencakup setiap kegiatan yang bekerja dan memperkuat otot-otot Anda yang pada gilirannya membuat stres sangat dibutuhkan pada tulang Anda. Kemungkinannya tak terbatas latihan Anda dapat mencakup salah satu dari berikut: Pilates, menggunakan band perlawanan, menggunakan bola olahraga sekarang populer, yoga atau hanya menggunakan Anda sendiri berat badan. Cobalah melakukan terjang atau yoga berpose, ketika Anda melakukannya Anda akan melihat bahwa Anda tidak perlu gym mewah atau ton peralatan untuk mendapatkan latihan. Yang penting adalah untuk menemukan kegiatan atau aktivitas yang Anda sukai, merangkul dan menjadikannya bagian dari kehidupan Anda.
Langkah penting lainnya yang perlu Anda ambil dalam rangka untuk memastikan Anda memiliki tulang yang sehat, berhenti merokok, hindari minum berlebihan dan memastikan Anda memperoleh jumlah yang cukup kalsium, vitamin D dan vitamin K2 dalam diet Anda. Jika Anda tidak mendapatkan kebutuhan harian Anda dari mineral yang diperlukan dan vitamin kemudian mengambil suplemen.
Tulang yang sehat tidak selalu prioritas utama kita, tetapi dengan membuat beberapa perubahan gaya hidup kita, kita dapat membantu memastikan kita tidak hanya akan hidup lebih lama tetapi dapat menikmati kemerdekaan dan mobilitas jauh ke tahun senja kami.

Related Articles

About Me